Kamu Adalah Saksiku

Kemanusiaan yang bermasalah
Dunia memperlihatkan sikap yang tidak bersahabat terhadap kehadiran Yesus, yang berakibat juga kepada para pengikutnya. Peristiwa penyalipan merupakan bukti klimaks penentangan itu. Manusia lebih memperlihatkan antagonisnya daripada sikap persahabatan. Mungkin pandangan tentang homo homoni lupus (manusia adalah serigala bagi sesamanya) lebih menampakkan pengaruhnya daripada pandangan homo sacra res homoni (manusia adalah sacral bagi sesamanya)? ya, soal manusia ini menjadi pertanyaan bagi kita. Bagaimana kenyataan manusia sekarang?

Henri J.M Nouwen mengidentifikasi kemanusia modern sebagai manusia nuklir : Arti daripada manusia nuklir ini adalah manusia yang sadar akan daya ciptanya, yang dapat digunakannya secara dahsyat demi pemenuhan kemauannya, sekaligus juga disadarinya dapat menghancurkan dirinya sendiri. Analogi nuklir ini membayang pada orang-orang yang bertindak dengan sengaja mengabaikan hak-hak hidup orang lain, sampai pada penghilangannya. Rasa superior tanpa tedeng aling-aling mengemuka. Orang tak segan-segan membatasi hak-hak hidup orang lain. Korupsi memperlihatkan pengambilan hak-hak hidup orang lain dengan pengutamaan kebahagiaan diri sendiri atau kelompoknya.Tiada keenganan dengan jabatan dan profesi yang dimilikinya untuk meraup keuntungan bagi dirinya. Tak masalah orang yang disekelilingnya melarat dan merintih dalam kemiskinan, asalkan dia boleh tampil memperlihatkan keberadaannyayang seakan merupakan hasil dari prestasi sportifnya.

Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus membuka sejarah baru. Sumberdaya manusia yang tergantung pada kebersamaan dengan Yesus secara fisik sekarang diberdayakan dengan kebersamaan dalam Roh. Yesus tidak bersama-sama lagi dengan para murid secara fisik. Namun sekarang Roh Kudus memainkan pera-Nya untuk megilhami mereka. Roh Kudus didalam karya Kebenaran memberi kuasa untuk menjadi saksi di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi (kis.1.:8). Tiada tempat lagi di bumi ini tanpa kesaksian itu untuk menunjukkan kemanusiaan kita yang dipulihkan "Karena itu saudara-saudaraku yang kekasih berdirilah teguh jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia" (1 Kor. 15:58).

Dikutip dari : Radar Tarakan 2 Juni 2011 Oleh Pdt.A.P. Aritonang S.Th

0 komentar:

Posting Komentar

Loading
Twitter Facebook